Selasa, 24 September 2013

HIDROKARBON "ALKANA"

         Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain.

KEKHASAN ATOM KARBON
  • Sesuai dengan nomor golongannya (IVA), atom karbon mempunyai 4 elektron valensi. Oleh karena itu, untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai kemampuan membentuk 4 ikatan kovalen yang relatif kuat.
  • Atom karbon dapat membentuk ikatan antar karbon; berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga.
  • Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).
  • Rantai karbon yang terbentuk dapat bervariasi yaitu : rantai lurus, bercabang dan melingkar ( siklik )
            Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jenis ikatan antaratom karbon, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh. Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.  Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.
Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai alkana .

ALKANA
            Adalah hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal. Sebagai hidrokarbon jenuh, alkana memiliki jumlah atom yang maksimum.

Alkana disebut juga parafin ( parum affinis), karena sukar bereaksi dengan senyawa lain. Secara umum, senyawa hidrokarbon ditentukan dengan jumlah C yang menyusun senyawa hidrokarbon tersebut.

Tabel 1.1 Nama awalan hidrokarbon

Tabel 1.2  Nama beberapa senyawa alkana
Berdasarkan sepuluh suku pertama deret alkana tersebut, dapat dirumuskan bahwa :

1.      DERET HOMOLOG ALKANA
      Terdapat tiga suku pertama pada alkana, yaitu :
a.     Metana
 Rumus elektron :                                                                 Rumus bangun :
Rumus molekul : CH4
b.      Etana
Rumus electron :                                                               Rumus bangun :
 Rumus molekul : C2H6

c.       Propana
Rumus electron :                                                         Rumus bangun :

Rumus molekul : C3H8

                     Alkana memiliki deret homolog (sepancaran), yaitu deretan senyawa yang mempunyai rumus umum sama, gugus sama, sifat kimia yang sama, sifat fisika meningkat. Dan setiap suku berselisih CH2. Tabel berikut ini menunjukkan deret homolog alkana

 2.      ATOM C PRIMER, C SKUNDER, C TERSIER DAN C KUARTENER
Berdasarkan posisinya, atom karbon dalam alkana dibedakan menjadi :
a.       Karbon primer (1o)
      Atom karbon primer merupakan atom karbon yang terikat langsung pada 1 atom karbon
      lainnya. Atom karbon primer mengikat 3 atom Hidrogen.

b.      Karbon skunder (2o)
      Atom karbon skunder merupakan atom karbon yang terikat langsung pada 2 atom karbon
      lainnya. Atom karbon primer mengikat 2 atom Hidrogen.

c.       Karbon tersier (3o)
      Atom karbon tersier merupakan atom karbon yang terikat langsung pada 3 atom karbon
      lainnya. Atom karbon primer mengikat 1 atom Hidrogen.

d.      Karbon kuartener (4o)
      Atom karbon kuartener merupakan atom karbon yang terikat langsung pada 4 atom karbon
      lainnya.

3.      KEISOMERAN PADA ALKANA
      Isomer merupakan istilah yang diberikan kepada dua buah senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi berbeda struktur atau rumus bangunnya. Keisomeran pada alkana disebut keisomeran kerangka, dimana perbedaan struktur terletak pada perbedaan kerangka atom karbonnya. Makin panjang rantai karbon maka makin banyak kemungkinan isomernya. Berikut ini keisomeran beberapa alkana :
1.      Metana (CH4), etana (C2H6) dan propane (C3H8) tidak mempunyai isomer karena hanya ada satu struktur.
Metana                 : CH4
Etana                : CH3 – CH3
Propana                : CH3 – CH2 – CH3

2.      Butana (C4H10) mempunyai dua isomer karena ada dua struktur yang dapat terbentuk dengan rumus molekul C4H10, yaitu :
3.      Pentana (C5H12) mempunyai tiga isomer, yaitu :                                                 
     
Jumlah isomer alkana untuk sepuluh suku pertama adalah sebagai berikut :


4.      SIFAT-SIFAT ALKANA
      Deret sepancaran (homolog) merupakan satu kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama dan sifat yang mirip. Alkana merupakan satu homolog. Rumus molekul dan suku-suku yang berurutan dalam satu homolog berbeda sebesar CH2. Sifat senyawa dalam satu homolog berubah secara berurutan sesuai dengan penambahan panjang rantai atom karbon (penambahan massa molekul relatif).
a.       Sifat fisis alkana
  • Makin besar massa molekul relative alkana, makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik leleh, titik didih, dan massa jenisnya. 
  • Pada suhu kamar (25oC), C1 – C4 (metana sampai butane) berwujud gas, suku-suku berikutnya berwujud cair, dan suku-suku tinggi (mulai C18H38) berupa zat padat. 
  • Antara suatu alkana dan isomer-isomernya, ternyata isomer bercabang mempunyai titik leleh dan titik didih yang lebih rendah. 
  • Semua alkana sukar larut dalam air. Hal ini disebabkan molekul alkana bersifat nonpolar, sedangkan air adalah pelarut polar.

b.      Sifat kimia alkana
  • Sukar bereaksi dengan zat lain (paraffin, dari kata para  yang berarti miskin dan afinitas yang berarti daya reaksi/daya gabung). 
  • Pada pembakaran sempurna dihasilkan CO2, H2O dan energy. Adapun pada pembakaran tak sempurna dihasilkan CO, H2O, dan energy. 
  • Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut nonpolar.
  • Makin panjang ikatan karbon, makin tinggi titik didih dan titik lelehnya.
  • Senyawa alkana sebagai gas maupun zat cair digunakan untuk bahan bakar.

5.      SUMBER DAN KEGUNAAN ALKANA
      Sumber utama alkana adalah bahan bakar fosil berupa minyak bumi dan gas alam. Minyak bumi mengandung alkana mulai dari rantai pendek sampai rantai panjang, sedangkan gas alam mengandung alkana rantai pendek.
Ada dua kegunaan utama alkana, yakni :
  1. Sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik, menjalankan kendaraan, memasak dan lainnya.
  2. Sebagai bahan baku dalam industri petrokimia.

Pertanyaan:
  Berdasarkan artikel di atas, ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan kepada para pembaca, yaitu:
1. Mengapa alkana sukar larut dalam pelarut polar (air) tetapi larut dalam pelarut nonpolar?
2. Mengapa antara suatu alkana dan isomer-isomernya, ternyata isomer bercabang mempunyai titik leleh dan titik didih yang lebih rendah?