ALKUNA
Pengertian Alkuna
Alkuna adalah suatu golongan
hidrokarbon alifatik yang mempunyai gugus fungsi berupa ikatan ganda tiga
karbon-karbon (-C≡C-). Seperti halnya ikatan rangkap dalam alkena, ikatan ganda
tiga dalam alkuna juga disebut ikatan tidak jenuh. Ketidakjenuhan ikatan ganda
tiga karbon-karbon lebih besar daripada ikatan rangkap. Oleh karena itu
kemampuannya bereaksi dengan pereaksi-peraksi yang dapat bereaksi dengan alkena
juga lebih besar. Hal inilah yang menyebabkan golongan alkuna memiliki peranan
khusus dalam sintesis senyawa organik.
Struktur Alkuna
Alkuna
merupakan golongan hidrokarbon yang memiliki ikatan ganda tiga (istilah
"ganda tiga" digunakan untuk membedakan "rangkap dua" milik
alkena). Dengan demikian alkuna juga termasuk hidrokarbon tidak jenuh. Rumus
umum untuk senyawa alkuna adalah CnH2n-2. Karena sebuah
senyawa alkuna memiliki minimal satu ikatan ganda tiga, maka senyawa alkuna
yang paling kecil adalah etuna (C2H2) dengan rumus
struktur HC≡CH. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa bentuk tiga dimensi dari
etuna adalah linier, dengan sudut ikatan sebesar 180º dengan panjang ikatan
sebesar 0,121 nm.
Penggunaan Alkuna
Manfaat alkuna
dalam kehidupan adalah:
- Gas asetilena (etuna) digunakan untuk bahan bakar las.
- Asetilena terklorinasi digunakan sebagai pelarut. Asetilena klorida juga digunakan untuk bahan awal pembuatan polivinil klorida (PVC) dan poliakrilonitril.
- Karbanion alkuna merupakan nukleofil yang sangat bagus dan bisa digunakan untuk menyerang senyawa karbonil dan alkil halida untuk melangsungkan reaksi adisi. Dengan demikian sangat penting untuk menambah panjang rantai senyawa organik.
SIFAT FISIKA DAN
KIMIA ALKUNA
Wujud Alkuna
Tiga
alkuna dengan rantai anggota terpendek (etuna, propuna, dan butuna) merupakan
gas tak berwarna dan tak berbau. Adanya pengotor berupa gas fosgen (ClCOCl),
etuna (asetilena) berbau seperti bawang putih. Delapan anggota selanjutnya
berwujud cair, dan jika rantai semakin panjang maka wujud alkuna adalah padatan
pada tekanan dan temperatur standar. Semua alkuna mempunyai massa jenis lebih
kecil daripada air.
Kelarutan Alkuna
Alkuna
tidak larut dalam air, namun cukup larut dalam pelarut organik seperti benzena,
eter, dan karbon tetraklorida.
Titik Leleh dan Titik Didih Alkuna
Titik leleh dan
titik didih alkuna semakin meningkat seiring dengan kenaikan massa molekul.
Selain itu, titik leleh dan titik didih alkuna dipengaruhi oleh percabangan,
seperti halnya alkana dan alkena. Contoh titik
leleh alkuna adalah:
Senyawa
|
Titik Leleh
(ºC)
|
etuna
|
-83
|
propuna
|
-27
|
1-butuna
|
8
|
2-butuna
|
29
|
1-pentuna
|
48
|
2-pentuna
|
55
|
Reaksi-Reaksi Pada Alkuna
1.
Alkuna dapat
mengalami reaksi adisi sama seperti alkena. Reaksi adisi dapat berlangsung dengan
hydrogen, halogen, halogen asam (HOCl), H2SO4, HCN, air,
boron hidrida, dan lainnya. Reaksi adisi ini mengikuti aturan Markovnikov.
2.
Alkuna dapat
mengalami reaksi oksidasi.
3. Alkuna dapat
mengalami reaksi ozonolisis dengan menghasilkan diketon yang akan segera
dioksidasi lebih lanjut membentuk asam.
4.
Alkuna dapat
mengalami reaksi pembentukan asetilida.
PEMBUATAN ALKUNA
Alkuna
merupakan senyawa organik yang berguna. Alkuna dapat dijadikan sebagai starting
material untuk sintesis beberapa senyawa organik yang bermanfaat. Maka dari
itu, usaha untuk membuat alkuna dapat dipelajari sehingga alkuna dapat dibuat
dengan skala besar. Inilah reaksi pembuatan alkuna:
Dehidrohalogenasi Alkil Halida
Dehidrogenasi
senyawa dihalida yang berstruktur visinal maupun geminal oleh pengaruh basa
kuat menghasilkan alkuna. Reaksi ini melalui pembentukan zat antara vinil
halida.
Contoh:
CH3-CH2-CHBr-CHBr-CH3
+ KOH → CH3-CH2-C≡C-CH3 + 2 KBr + 2 H2O
Pembuatan
alkuna dengan cara ini biasanya menggunakan dihalida visinal, karena dihalida
visinal mudah dibuat dengan mereaksikan alkena dengan halogen.
Reaksi Asetilida Logam dengan Alkil
Halida Primer
Alkuna
terminal dapat bereaksi dengan natrium amida, NaNH2, menghasilkan
natrium alkunida.
R-C≡C-H + NaNH2
→ R-C≡C-Na+ + NH3
Jika natrium
alkunida direaksikan dengan alkil halida primer menghasilkan asetilena
tersubstitusi.
R-C≡C-Na+
+ R'-X → R-C≡C-R' + NaX
Etuna (C2H2), propena (C3H4) tidak mempunyai isomeri katena hanya ada satu struktur.
Isomer pentuna (C5H8)